Jokowi Janji Kaji Kasus BUMN Pekan Depan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sebanyak 11.018
rekomendasi atau temuan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai
akhir Desember 2014. Kasus paling besar soal ketidakpatuhan atau
ketidakefisienan BUMN.
Menanggapi temuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Djalil mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengkaji temuan
tersebut.
"Kami akan perhatikan kasus-kasus itu, Presiden berjanji secara
serius untuk lebih memperhatikannya," ungkap dia kepada wartawan di
Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Kata Sofyan, Presiden Jokowi akan mengkaji kasus BUMN sesuai temuan
BPK pada pekan depan. "Presiden janji akan melihatnya minggu depan.
Akan dilihat di mana sumber masalahnya, apakah masalah hukum murni atau
ada yang keliru," cetus dia.
Sebelumnya, BPK memeriksa dan memberikan rekomendasi hasil pemeriksaan (TLHP) BUMN di lingkungan Auditor Keuangan Negara (AKN).
Dari ribuan hasil temuan, kasus paling besar adanya kesalahan
investasi dari perusahaan pelat merah. Sebagai upaya percepatan
penyelesaian THLP, digelar pembahasan antara BPK dan entitas di
lingkungan AKN VII.
Anggota VII BPK, Achsanul Qosasi mengungkapkan, sampai dengan akhir
Desember 2014, ada sebanyak 11.018 rekomendasi atau temuan. "Kasus
paling besar soal ketidakpatuhan atau ketidakefisienan BUMN," tegas dia.
Dia menambahkan, banyak perusahaan pelat merah yang salah menggelontorkan investasi dalam pengadaan barang dan jasa.
"Ada miss investasi pengadaan dan merugikan perusahaan.
Kami mengklasifikasikan ada perhitungan yang merugikan negara dan
korporasi," tegas Achsanul tanpa bersedia menyebut jumlah kerugian itu.
Hanya saja dia mengaku, melalui pemeriksaan yang dilakukan AKN VII,
BPK telah menyelamatkan pengeluaran negara sebesar Rp 16,9 triliun dari
koreksi atas subsidi atau public service obligation (PSO).
Selain itu, sebesar Rp 2,9 triliun dari koreksi atas cost recovery
sebesar Rp 146,03 miliar dari hasil tindaklanjut hasil pemeriksaan BPK
berupa penyerahan aset atau penyetoran uang ke kas negara atau
perusahaan.
Dari ribuan temuan itu, lanjutnya, tercatat baru 7.132 rekomendasi
atau 65 persen yang sudah ditindaklanjuti. Sementara rekomendasi yang
belum sesuai dan dalam proses tindaklanjut sebanyak 2.034 rekomendasi.
"Yang belum ditindaklanjuti 1.655 rekomendasi," terangnya. (Fik/Nrm)
Sumber :
http://bisnis.liputan6.com/read/2158876/jokowi-janji-kaji-kasus-bumn-pekan-depan
Sumber :
http://bisnis.liputan6.com/read/2158876/jokowi-janji-kaji-kasus-bumn-pekan-depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar